Sabtu, 12 Desember 2009

Bank Indonesia Serius Batasi Margin Bank

Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan upaya menekan suku bunga kredit perbankan. Langkah itu dilakukan dengan penurunan suku bunga dana secara simultan dan juga pengurangan rentang bunga (spread) bank.


Menurut Deputi Gubernur Senior sekaligus Pejabat Gubernur BI Darmin Nasution, masih tingginya margin profit bank menyebabkan bunga kredit enggan turun. Padahal, bunga dana telah turun mengikuti bunga acuan bank sentral (BI rate).


Masih tingginya profit margin perbankan yang dicerminkan dari net interst margin yang tetap pada level tinggi di tengah penurunan LDR mengindikasikan masih adanya keengganan dari perbankan untuk memberikan kredit bagi sektor riil.


Upaya bank sentral mendorong pertumbuhan ekonomi sudah menjadi prioritas. Dengan demikian, bisa mendorong penyerapan tenaga kerja dan pengentasan orang dari kemiskinan. Selain itu, perbankan diharapkan bisa membantu sektor riil, khususnya sektor manufaktur dalam menyelesaikan persoalan struktural, yakni lemahnya sektor industri bahan baku dan penunjang.


Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Agus Martowardojo mengingatkan lemahnya ekspansi bank disebabkan lambatnya sektor riil untuk pulih. Menurutnya, masalah suku bunga akan otomatis turun bila sektor riil benar-benar pulih. Pasalnya, dengan persaingan yang ada, bank tidak lagi menahan suku bunga jika ingin mempertahankan nasabahnya.


Perbankan bisa memahami sikap bank sentral (BI) sebagai regulator. Namun, untuk memenuhi harapan-harapan BI tersebut, bank harus memenuhi kondisi-kondisi tertentu.


Sumber:

Media Indonesia. Kamis, 10 Desember 2009

0 komentar: